Lambang Blog

Senin, 21 Maret 2011

Mortalitas


BAB 1
PENDAHULUAN
  1. Latar belakang
Perkembangan ilmu keperawatan sangat komplek dan semakin maju sesuai dengan kemajuan zaman dan teknologi. Sama halnya dengan issu trent terkini di keperawatan anak, bertambahnya hari issu trent tersebut makin komplek sehingga kita sebagai calon tenaga kesehatan perlu dan wajib mengerti perkembangan issu trent di kererawatan anak terbaru.
Mortalitas dan morbiditas merupakan salah satu dari sekian banyak issu trent keperawatan anak yang akan kami bahas. Terutama pada angka kematian bayi saat melahirkan serta pertumbuhan anak.
Mortalitas adalah ukuran jumlah kematian (umumnya, atau karena akibat yang spesifik) pada suatu populasi , skala besar suatu populasi, per dikali satuan. Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per 1000 individu per tahun, hingga rata-rata mortalitas sebesar 9.5 berarti pada popolasi 100.000 terdapat 950 kematian per tahun.
Mobilitas merupakan suatu kemamkpuan individu untuk bergerak secara bebas, mudah, dan teratur dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan aktivitas guna mempertahankan kesehatannya.
  1. Tujuan umum
Mahasiswa diharapkan mampu mengerti tentang issu trent trbaru dikeperawatan anak khususnya kasus mortalitas dan mobiditas pada anak atau bayi.
  1. Tujuan khusus
  1. Mengerti pengertian keperawatan anak.
  2. Mengerti pengertian mortalitas dan morbiditas.
BAB II
KEPERAWATAN ANAK
  1. Pengertian
Merupakan keyakinan atau pandangan yang dimiliki perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan pada anak yang berfokus pada keluarga, pencegahan terhadap trauma dan manajemen kasus.
  1. Tujuan
1.      Pencapaian derajat kesehatan yang tinggi bagi anak sebagai satu bagian dari sistem pelayanan kesehatan di keluarga.
2.      Meningkatkan kepuasaan anak dan keluarga.
3.      Mengurangi fragmentasi pemberian asuhan.
  1. Perawatan pada keluarga
Keluarga sebagai suatu kehidupan yang konstan dan individu mendukung, menghargai dan meningkatkan kekuatan dan kompetensi dalam memberikan asuhan terhadap anak (Johson, 1989). Sistem pelayanan dan personel harus juga mendukung, menghargai, mendorong dan meningkatkan kekuatan dan kompetensi keluarga melalui pemberdayaan pendekatan dan pemberian bantuan efektif (Duns dan Trivette, 1996).
Perawat juga melibatkan keluarga dalam hal ini yaitu dengan cara mengajak kerjasama/ melibatkan dan mengajarkan pada keluarga tentang perawatan anak ketika sehat maupun sakit.
  1. Fungsi keluarga
1.      Bertanggung jawab terhadap kesejahteraan anak secara psikologis/emosional.
2.      Mendidik anak untuk menyesuaikan dengan kultur.
3.      Merawat fisik anak    


  1. Prinsip keperawatan anak
1.      Perawat tidak boleh mengabaikan ketrampilan & pengetahuan orang tua anak.
2.      Perawat tidak boleh mengabaikan kepercayaan anak.
3.      Perawat harus selalu memperhatikan keadaan kesehatan mental, spiritual dan fisiknya sendiri.
4.      Perawat juga tidak boleh mengabaikan kemampuannya sendiri untuk mengubah sesuatu menjadi lebih baik.
  1. Kesehatan anak
                      Kesehatan merupakan fenomena kompleks yang didefenisikan sebagai suatu keadaan kesejahteraaan fisik, mental dan social yang komplet dan bukan semata-mata terbebas dari penyakit.( WHO ).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kematian sebagai suatu peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.
Indikator yang perlu diperhatikan adalah:
 Mortalitas
Mobilitas
Dimana, informasi tentang keduanya memberikan informasi tentang:
Penyebab kematian.








BAB III
ISSU DAN TREND KEPERAWATAN ANAK
MORTALITAS DAN MORBIDITAS
  1. MORTALITAS
Mortalitas adalah ukuran jumlah kematian (umumnya, atau karena akibat yang spesifik) pada suatu populasi, skala besar suatu populasi, per dikali satuan. Kasus kematian terutama dalam jumlah banyak berkaitan dengan masalah sosial, ekonomi, adat istiadat maupun masalah kesehatan lingkungan. Indikator kematian berguna untuk memonitor kinerja pemerintah pusat maupun lokal dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.. Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per 1000 individu per tahun, hingga, rata-rata mortalitas sebesar 9.5 berarti pada populasi 100.000 terdapat 950 kematian per tahun.
Kematian bayi adalah kematian terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi berusia tepat sebelum satu tahun.
  1. Penyebab Kematian
Kematian dewasa ini umumnya disebabkan karena penyakit menular, penyakit degeneratif, kecelakaan atau gaya hidup yang beresiko terhadap kematian. Kematian bayi dan balita umumnya disebabkan oleh penyakit sistem pernapasan bagian atas (ISPA) dan diare, yang merupakan penyakit karena infeksi kuman. Faktor gizi buruk juga menyebabkan anak-anak rentan terhadap penyakit menular, sehingga mudah terinfeksi dan menyebabkan tingginya kematian bayi dan balita di sesuatu daerah.
  1. Kematian yang disebabkan oleh  faktor  sosial ekonomi
Faktor sosial ekonomi seperti pengetahuan tentang kesehatan, gisi dan kesehatan lingkungan, kepercayaan, nilai-nilai, dan kemiskinan merupakan faktor individu dan keluarga, mempengaruhi mortalitas dalam masyarakat (Budi Oetomo, 1985). Tingginya kematian ibu merupakan cerminan dari ketidak tahuan masyarakat mengenai pentingnya perawatan ibu hamil dan pencegahan terjadinya komplikasi kehamilan.
Faktor sosio ekonomi merupakan faktor penentu mortalitas bayi dan anak. Namun, faktor sosio ekonomo bersifat tidak langsung, yaitu harus melalui mekanisme biologi tertentu (variable antara) yang kemudian baru menimbulkan resiko mordibitas dan mortalitas.bayi dan anak sakit dan jika tidak sembuh akhirnya cacat atau meninggal. Dalam mekanisme ini, penyakit dan kirang gizi bukan merupakan variable independen, tetapi lebih merupakan indicator yang merefleksikan mekanisme kerja variabel antara. Dengan demikian, dalam merencanakan dan melaksanakan program-program kesehatan untuk menurunkan mordibitas dan mortalitas perlu dibekali dengan peningkatan pengatahuan yang lebih lias dan lebih mendalam tentang mekanisme diatas dan tidak hanya dibatasi pada penyakit kematian.
  1. Mortalitas bayi
Angka mortalitas bayi merupakan jumlah kematian per 1000 kelahiran hidup selama tahun pertama kehidupan, yang kemudian dibagi menjadi mortalitan neonatal (usia <28 hari) dan mortalitas pascanatal (usia 28 hari-11 bulan)
Proporsi Penyakit penyebab kematian bayi (Depkes, 2010) adalah:
 Penyakit system pernafasan 29,5 %
Gangguan perinatal 29,3 %
 Diare 13,9 %
 Penyakit sistem syaraf 5,5 %
 Tetanus 3,68%
 Infeksi dan parasit lain 3,5 %
4.
Mortalitas anak- anak
Yang dimaksud dengan anak (1-4 tahun) disini adalah penduduk yang berusia satu sampai menjelang 5 tahun atau tepatnya 1 sampai dengan 4 tahun 11 bulan 29 hari. Angka Kematian Anak mencerminkan kondisi kesehatan lingkungan yang langsung mempengaruhi tingkat kesehatan anak. Angka Kematian Anak akan tinggi bila terjadi keadaan salah gizi atau gizi buruk, kebersihan diri dan kebersihan yang buruk, tingginya prevalensi penyakit menular pada anak, atau kecelakaan yang terjadi di dalam atau di sekitar rumah (Budi Utomo, 1985).
5.Cara mencegah kelebihan angka mortalitas
a.         menyediakan kiat melahirkan yang bersih kepada wanita yang nyata hamil atau para bidan untuk mendorong proses melahirkan yang bersih.
b.    menyediakan kiat melahirkan bagi bidan untuk memfasilitasi melahirkan  yang bersih dan aman di fasilitas kesehatan.
c.    memprakarsai diadakannya sistem rujukan untuk menangani situasi darurat obstetric.
d.   Menciptkan lingkungan yang sehat supaya penyakit diare tidak semakin bayak.
  1. MORBIDITAS
Morbiditas berhubungan dengan terjadinya atau terjangkitnya penyakit di dalam populasi, baik fatal maupun non-fatal. Jelasnya morbidity statistics lebih cepat menentukan keadaan kesehatan dari masyarakat daripada mortality statistics, karena banyak penyakit yang mempengaruhi kesehatan hanya mempunyai mortalitas yang rendah ( misalnya pilek). Sayangnya, adalah lebih sulit untuk mendapatkan statistik yang akurat dan berarti daripada morbiditas, karena tak ada prosedur registrasi semacam surat keterangan kematian. Sejumlah terbatas dari penyakit-penyakit telah dilaporkan pada petugas kesehatan masyarakat tetapi dalam banyak hal, data untuk morbiditas harus diperoleh  dari sumber-sumber statistik lainnya, misalnya statistik program penyehatan, catatan rumah sakit dan klinik, catatan ketidak-hadiran di sekolah maupun tempat kerja, dan pemeriksaan kesehatan rutin.
1. Morbiditas dapat dirujuk pada :
a.       Pernyataan terkena penyakit (dari bahasa Latin morbidus: sakit, tidak sehat),
b.      Derajat kerasnya penyakit.
c.       Cacat terlepas dari akibat (contoh cacat disebabkan oleh kecelakaan).
d.      Insiden penyakit: jumlah kasus baru pada populasi.
e.       Meratanya penyakit jumlah kasus pada populasi.
Dari salah satu penyebab dari tingginya angka kematian pada anak adalah ISPA yakni merupakan infeksi saluran pernafasan akut.  Pengertian ISPA meliputi 3 unsur yaitu infeksi, saluran pernafasan dan akut, sebagai berikut :
1). Infeksi merupakan peristiwa masuknya kuman atau mikro organisma kedalam tubuh manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
2). Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alveoli beserta organ adneksanya seperti sinus-sinus, rongga telinga tengah dan pleura. Secara anatomis ISPA  meliputi saluran pernafasan bagian atas, saluran pernafasan bagian bawah ( termasuk jaringan paru-paru ) dan organ adneksa saluran pernafasan.
3). Infeksi akut merupakan infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari. Batasan tersebut menunjukan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang dapat di golongkan dalam ISPA proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari.
2. Pecegahan ISPA adalah :
a.Menjaga keadaan gizi agar tetap baik.
b.Immunisasi.
c.Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan.
d.Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA.
e. Penyuluhan kesehatan yang terutama ditujukan pada para ibu.
f. Pengelolaan kasus yang disempurnakan.
















BAB IV
KAJIAN PUSTAKA
A.    Radang paru akut penyebab kematian anak tertinggi
Radang paru akut menjadi penyakit penyebab kematian tertinggi pada anak diseluruh dunia namun hingga kini hal itu tidak disadari masyarakat karena minimnya perhatian pada penyakit ini. Berdasarkan data WHO hampir 2 juta anak mati akibat radang paru akut, jumlah ini adalah 1/5 bagian dari 9 juta anak balita yang meninggal didunia setiap tahunnya (Direktur Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan Tjandra Yoga Aditama Bandung), ada 3 hal yang saat ini menjadi perhatian WHO dan pemerintah Indonesia yaitu menjamin asupan gizi anak, pengobatan segera pada penderita.
B.     Banyaknya hubungan bebas
Diprediksikan oleh dinas kesehatan Jakarta bahwa kematian bayi terbanyak ditahun 2020 / sepuluh tahun lagi adalah banyaknya hubungan bebas dikalangan remaja, yang melakukan hubungan intim tanpa pernikahan mengakibatkan kehamilan yang tidak diinginkan keluarganya sehingga dilakukan abortus/aborsi.
Aborsi ini sangat ngetrend, mereka beranggapan inilah cara yang tepat untuk keluar dari masalah tersebut, tetapi mereka salah karena abortus artinya ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu/berat janin kurang dari 500 gram, yang nantinya orang yang akan melakukan aborsi / membunuh janin mempunyai resiko banyak sekali, sebagai contoh adalah
1.    Kematian mendadak karena pendarahan yang hebat
2.    Kanker indung telur
3.    Kanker leher rahim
4.    Kehilangan harga diri
5.    Berteriak-teriak secara histeris dan masih banyak lagi.
Kematian bayi akibat aborsi di indonesia tercatat 725 janin, sehingga meningkatkan jumlah angka kematian atau mortalitas di indonesia. hal ini menjadi sorotan dari dinas yang terkait.




BAB V
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Mortalitas adalah jumlah ukuran kematian (umumnya atau karena akibat yang spesifik) pada suatu populasi, skala besar suatu populasi, per dikali satuan. Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per 1000 individu per tahun, hingga rata-trata mortalitas sebesar 9,5 berarti pada populasi 100.000 terdapat 950 kematian per tahun.
Issu dan trend keperawatan anak meliputi mortalitas dan mobiditas merupakan suatu kejadian yang menunjukkan tingginya angka kematian pada anak dan angka kesakitan yang terjadi saat ini.
B.     SARAN
Tenaga keperawatan merupakan tenaga yang bayak bersentuhan langsung dengan masyarakat maka dari iyu tenaga keperawatan harus mempunyai sifat caring sehingga kasus kematian bayi dalam melahirkan dapat diminimalisir. Sehingga pertumbuhan dan perkaembangan bayi dapat maksimal.

















DAFTAR PUSTAKA
Richad E (1999), ilmu kesehatan anak nelson, EGC : Jakarta
Buku kuliah (1985), ilmu kesehatan anak 3 , FKUI
www. Gooale.com

























ISSU DAN TRENT KEPERAWATAN ANAK
Disusun guna:
Untuk melengkapi salah satu tugas mata kuliah keperawatan dasar III
Dosen pengampu:
Ns. Sri Hartini , S.kep



 


                                                           






Disusun oleh:
Kelompok IV
1.      Imam Subhi              (200901711)
2.      Kuncoro setiaji         (200901715)
3.      Fira Afrianti             (200910709)
4.      Heni Setyowati        (200901710)
5.      Nur Khayati            (200901726)
6.      Siti Fatimah              (200901731)
STIKES CENDEKIA UTAMA KUDUS
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar